Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
CISDI: Cukai minuman berpemanis berpotensi tekan kasus baru diabetes
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-08 09:29:47【Tempat Makan】939 orang sudah membaca
PerkenalanWarga berbelanja minuman manis di salah satu supermarket Gayamsari, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (1

Jakarta (ANTARA) - Center for Indonesia's Strategic Development Initiatives (CISDI) menyangakan cukai dan label peringatan minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) dapat menjadi langkah efektif menekan kasus baru diabetes dan kematian akibat penyakit ngak menular tersebut.
Project Lead for Food Policy CISDI Nida Adzilah Auliani dalam diskusi di Jakarta, Kamis, menjelaskan bahwa studi yang dilakukan CISDI pada 2024 memperlihatkan bahwa penerapan cukai MBDK berpotensi mencegah 3,1 juta kasus baru diabetes tipe 2 dan 455.310 kematian akibat penyakit tersebut.
"Kemudian kalau dari sisi ekonomi, biasanya dalam kesehatan akan menghitung dari Disability-Adjusted Life Year (DALY) atau sebenarnya berapa tahun-tahun yang hilang karena dia ngak produktif. Kalau dikonversi secara ekonomi, dengan kita bisa mencegah kematian dan kasus, Indonesia itu bisa menghemat sekitar Rp40,6 triliun kalau ada kebijakan cukai MBDK," tutur Nida.
Tidak hanya cukai terhadap MBDK, pihaknya juga merekomendasikan mewajibkan penggunaan label peringatan yang terbukti efektif untuk mendorong masyarakat memilih produk dengan kandungan gula, garam, dan lemak yang lebih rendah.
Baca juga: CISDI: Konsumsi minuman berpemanis dapat bebani anggaran kesehatan
Secara khusus, dia menyoroti label depan kemasan di Indonesia masih bersifat sukarela dan ngak konsisten di seluruh industri. Tanpa standar yang wajib, produsen bisa memanipulasi desain, dengan baru 12 persen Indonesia membaca tabel nutrisi menurut survei Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM),
"Yang kami lihat bahwa level peringatan itu yang paling bisa menurunkan konsumsi produk yang ngak sehat, karena approach-nya beda dengan nutri-level," tuturnya.
Label peringatan itu, kata dia, akan membantu konsumen untuk mengetahui zat negatif yang harus dikurangi seperti gula, garam, dan lemak.
BPOM sebelumnya berencana mewajibkan pencantuman nutri-leveldi kemasan produk olahan yang terdiri dari beberapa tingkatan berdasarkan kandungan gula, garam, dan lemak.
Baca juga: Pemerintah bahas skema cukai MBDK, CISDI usul kenaikan harga 20 persen
Sementara untuk penerapan cukai MBDK rencananya akan diterapkan pemerintah tahun depan, dengan besaran tarif cukai masih akan didiskusikan antara pemerintah dan DPR RI.
Suka(476)
Sebelumnya: 6 gaya hidup anak muda yang diam
Selanjutnya: Koalisi organisasi masyarakat minta pemerintah terapkan cukai MBDK
Artikel Terkait
- PBB catat peningkatan kecepatan pengiriman bantuan di Gaza
- KA Batara Kresna: Wisata Rel yang Semakin Diminati, Tumbuh 47,42% Sepanjang 2025
- MU diimbangi Nottingham Forest 2
- SPPG Margomulyo andalkan pasokan petani dan usaha lokal untuk MBG
- Menteri P2MI lepas 600 pekerja ke Jepang, Korsel, Hong Kong, Taiwan
- Kemendag dan BPKH sinergi dorong ekspor produk Indonesia ke Arab Saudi
- Peningkatan skala bantuan kemanusiaan PBB di Gaza alami kemunduran
- Penulis "I Want to Die But I Want to Eat Tteokbokki" meninggal dunia
- Wihaji: Pendistribusian MBG di pulau
- Hari Pangan Sedunia, masih ada 673 juta orang tidur kelaparan
Resep Populer
Rekomendasi

PBB: Peningkatan bantuan kemanusiaan di Gaza berjalan baik

SPPG Yayasan Kemala Bhayangkari Polres Pidie siap layani program MBG

Pembuat film "Pengin Hijrah" dipuji promosikan wisata Uzbekistan

Kunjungi industri farmasi, WHO dorong kolaborasi penguatan fitofarmaka

Pemkot Madiun minta setiap SPPG miliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi

Menemukan Shanghai tempo dulu di Jakarta Pusat

Kemenag: Sertifikat halal dorong kepercayaan konsumen dan daya saing

Kemenag: Sertifikat halal dorong kepercayaan konsumen dan daya saing